Bersama kawan-kawan A5, naik motor
kami menuju Jumog. Air terjunnya tidak begitu besar, banyak batu-batunya. Tapi
keindahan tempat ini cukup membayar kepenatan kami bersepeda motor menuju
tempat ini. Sepanjang jalan dari tempat parkiran menuju air terjunnya ada
sungai yang berkelok-kelok indah dengan batu-batu besar di beberapa spot. Untuk menuju ke air terjun ini,
kita juga harus melewati beberapa anak tangga yang cukup banyak, tapi gak
sebanyak di Grojogan Sewu, Tawangmangu.
Sangat mengesankan, karena
Indonesiaku tidak pernah membosankan.
Selepas mandi di air terjun, kunjungan
selanjutnya adalah candi Sukuh yang letaknya lebih tinggi dari air terjun
Jumog. Candi ini merupakan candi Hindu yang konon dulunya adalah tempat beristirahatnya
para punggawa Kerajaan Majapahit ketika melakukan ekspedisi. Di candi ini
banyak sekali terdapat arca-arca vulgar
yang menggambarkan wanita dan pria. Konon katanya banyak pencari pesugihan yang
mengharuskan pelakunya untuk melakukan hubungan badan dengan lawan jenis yang
bukan ‘muhrimnya”.